Sekolah SMA Santo Ignasius adalah suatu skolah swasta yang ad di Singkawang Kal-Bar,berdirinya sekolah ini pada tahun 1969...
Sma.St.Ignasius terdapat 13 kelas,yakni XA-E,Xi IIA,XI IISA-C,XII IIA,XII IISA-C.Mempunyai ruang perpustakaan,ruang labolatorium,ruang kesenian,multimedia,ruang guru,ruang tamu,UKS,TU,ruang Sarana,aula,ruang komputer,lapangan basket dan volly..
Rabu, 03 Juni 2009
Selasa, 02 Juni 2009
Visi dan Misinya
Visi : Berprestasi Dan HumanisMisi:-. melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan efisien-. mengembangkan potensi yang dimiliki siswa secara optimal-. menyelenggarakan ekstra kurikuler yang efektif-. menumbuhkan semanagt kompetisi yang positif dan sportif-. melaksanakan kegiatan-kegiatan kepedulian sosial-. melaksanakan tat tertib sekolah secara konsisten dan konsekuen-. menyediakan sarana prasarana pembelajaran yang representatif-. menyelengarakan pendidikan yang tertib,demokratis,jujur dan disiplin yang tinggi.-. menerapkan manajemen partisipasif-. menigkatkan kompetisi tenaga kependdikan-. menanamkam nilai cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari-. mengembangkan sikap simpati dan empati terhadap sesama-. menciptakan kehidupan yang harmonis antarwarga sekolah-. menciptakan hubungan yang gharmonis antarsekolah dengan masyarakat-. melaksanakan 7K
Senin, 01 Juni 2009
mengenai sekolah santo Ignasius
Alamat : Jl.S.M.Tjsafioddin.Singkawang
Telp : 0562-631915
Email : smuigna_skw@yahoo.com
Extra kurikuler:-Nonakademik=Basket,volly,badminton,karate,renang,band,paduan suara.-Akademik=Bengkel Sastra,Mandarin,Komputer,inggris club.
Telp : 0562-631915
Email : smuigna_skw@yahoo.com
Extra kurikuler:-Nonakademik=Basket,volly,badminton,karate,renang,band,paduan suara.-Akademik=Bengkel Sastra,Mandarin,Komputer,inggris club.
Minggu, 31 Mei 2009
SMA St. Ignasius Antusias Kembangkan Sastra
Sekolah Meengah Atas (SMA) St Ignasius semakin bersemangat dalam membangun sastra di Kota Singkawang. Mereka terbilang laju dibandingkan sekolah sekolah atau pelajar lainnya yang ada di Kota Singkawang. Kelajuan Ignasius itu terbukti dengan keantusiasan mereka dalam menekuni ilmu sastra dan mengapresiasikannya. Terbukti, setelah menyajikan tulisan tulisan satu halaman penuh di halaman pendidikan Borneo Tribune, para pelajar ini menjadi tamu istimewa di Radio Mustika Kota Singkawang."Kita kedatangan tamu istimewa, tamu tamu yang berprestasi, tamu itu adalah para pelajar dari SMA St Ignasius," kata Raka, penyiar Radio Mustika saat memandu acara sastra yang diisi siswa-siswi Ignasius Kota Singkawang, Kamis (30/4), beberapa hari yang lalu.Pada acara itu, untuk pembuka, para pendengar disuguhkan dengan pembacaan puisi oleh Kevin. Kevin sangat mahir. Nadanya serima dengan ilustrasi musik yang dimainkan Beatrice.Kevin membawakan puisi berjudul sajak buat bunda. Para pendengar termasuk teman teman Kevin yang datang terhenyak. Nada nada kesedihan dikuti mata berkaca kaca membut semuanya terdiam seribu bahasa.Sekolah Meengah Atas (SMA) St Ignasius semakin bersemangat dalam membangun sastra di Kota Singkawang. Mereka terbilang laju dibandingkan sekolah sekolah atau pelajar lainnya yang ada di Kota Singkawang. Kelajuan Ignasius itu terbukti dengan keantusiasan mereka dalam menekuni ilmu sastra dan mengapresiasikannya. Terbukti, setelah menyajikan tulisan tulisan satu halaman penuh di halaman pendidikan Borneo Tribune, para pelajar ini menjadi tamu istimewa di Radio Mustika Kota Singkawang."Kita kedatangan tamu istimewa, tamu tamu yang berprestasi, tamu itu adalah para pelajar dari SMA St Ignasius," kata Raka, penyiar Radio Mustika saat memandu acara sastra yang diisi siswa-siswi Ignasius Kota Singkawang, Kamis (30/4), beberapa hari yang lalu.Pada acara itu, untuk pembuka, para pendengar disuguhkan dengan pembacaan puisi oleh Kevin. Kevin sangat mahir. Nadanya serima dengan ilustrasi musik yang dimainkan Beatrice.Kevin membawakan puisi berjudul sajak buat bunda. Para pendengar termasuk teman teman Kevin yang datang terhenyak. Nada nada kesedihan dikuti mata berkaca kaca membut semuanya terdiam seribu bahasa.
Sabtu, 30 Mei 2009
SMA Santo Ignasius mempunyai tata tertib untuk serangkaian peraturan, tata nilai atau nilai moral yang berlaku di lembaga sekolah guna menciptakan suasana belajar yang efektif.SMA Santo Ignasius mengajak kita mengenal diri sebagai awal kehidupn yang sukses antara lain:
1. Dalam belajar.
2. Dalam berkarier.
3. Dalam berkeluarga.
4. Dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Dalam dunia dan akhirat.
SMA Santo Ignasius mengajari kita bagaimana cara pandang keseluruhan seseorang mengenai dirinya sendiri, yaitu: - Pengetahuan terhadap diri sendiri.- Pengharapan terhadap diri sendiri.- Penilaian terhadap diri sendiri.SMA Santo Ignasius membawa diri kita dalam aspek-aspek; fisik, perilaku, psikologis dan semua itu menjadi harga diri kita dimasa yang akan datang.
1. Dalam belajar.
2. Dalam berkarier.
3. Dalam berkeluarga.
4. Dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Dalam dunia dan akhirat.
SMA Santo Ignasius mengajari kita bagaimana cara pandang keseluruhan seseorang mengenai dirinya sendiri, yaitu: - Pengetahuan terhadap diri sendiri.- Pengharapan terhadap diri sendiri.- Penilaian terhadap diri sendiri.SMA Santo Ignasius membawa diri kita dalam aspek-aspek; fisik, perilaku, psikologis dan semua itu menjadi harga diri kita dimasa yang akan datang.
Jumat, 29 Mei 2009
Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.
Materi pendidikan
Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup. nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat. penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah. dalam pendidikan yang ada di Indonesia seharusnya berjalan diatas sistem tersebut agar Indonesia menjadi lebih baik.
Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan.
Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.
Pendidikan lanjutan meliputi program paket C(setara SLA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terogranisasi maupun tidak terorganisasi.
Pendidikan Non Formal mengenal pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pangkalan program yang dapat berada di dalam satu kawasan setingkat atau lebih kecil dari kelurahan/desa. PKBM dalam istilah yang berlaku umum merupakan padanan dari Community Learning Center (CLC)yang menjadi bagian komponen dari Community Center.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.
Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan tinggi dalam keprofesian adalah yang disebut program diploma, mulai dari D1 sampai dengan D4 dengan berbagai konsentrasi bidang ilmu keahlian. Konsentrasi pendidikan profesi dimana para mahasiswa lebih diarahkan kepada minat menguasai keahlian tertentu. Dalam bidang keahlian dan keprofesian khususnya Desain Komunikasi Visual terdapat jurusan seperti Desain Grafis untuk D4 dan Desain Multimedia untuk D3 dan Desain Periklanan (D3). Dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1) pada setiap bidang studi tersebut.
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
Banyak orang yang lain, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam -- sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka -- walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Kualitas pendidikan
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia, yaitu:
Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya yang merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Tingkat Pendidikan
Kelas
Usia
Taman Kanak-kanak
Kelompok Bermain
4
Kelompok A
5
Kelompok B
6
Sekolah Dasar
Kelas 1
7
Kelas 2
8
Kelas 3
9
Kelas 4
10
Kelas 5
11
Kelas 6
12
Sekolah Menengah
Pertama
Kelas 7
13
Kelas 8
14
Kelas 9
15
Atas
Kelas 10
16
Kelas 11
17
Kelas 12
18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah Tinggi/Universitas
4 tahun(Sarjana)
berbagai usia
2 tahun(Magister)
berbagai usia
1 tahun(Doktor)
berbagai usia
Pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pertimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.
Jenjang pendidikan
Jenjang pendidikan adalah tahapan pendidikan yang ditetapkan berdasarkan tingkat perkembangan peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan kemampuan yang dikembangkan.
Pendidikan anak usia dini
Mengacu Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 14 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan dasar
Pendidikan dasar merupakan jenjang pendidikan awal selama 9 (sembilan) tahun pertama masa sekolah anak-anak yang melandasi jenjang pendidikan menengah.
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah merupakan jenjang pendidikan lanjutan pendidikan dasar. yang harus dilaksanakan minimal 9 tahun
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, doktor, dan spesialis yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Mata pelajaran pada perguruan tinggi merupakan penjurusan dari SMA, akan tetapi semestinya tidak boleh terlepas dari pelajaran SMA.
Materi pendidikan
Materi Pendidikan harus disajikan memenuhi nilai-nilai hidup. nilai hidup meliputi nilai hidup baik dan nilai hidup jahat. penyajiannya tidak boleh pendidikan sifatnya memaksa terhadap anak didik, tetapi berikan kedua nilai hidup ini secara objektif ilmiah. dalam pendidikan yang ada di Indonesia seharusnya berjalan diatas sistem tersebut agar Indonesia menjadi lebih baik.
Jalur pendidikan
Jalur pendidikan adalah wahana yang dilalui peserta didik untuk mengembangkan potensi diri dalam suatu proses pendidikan yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari pendidikan dasar, pendidikan menengah, sampai pendidikan tinggi.
Pendidikan nonformal
Pendidikan non formal meliputi pendidikan dasar, dan pendidikan lanjutan.
Pendidikan dasar mencakup pendidikan keaksaraan dasar, keaksaraan fungsional, dan keaksaraan lanjutan paling banyak ditemukan dalam pendidikan usia dini (PAUD), Taman Pendidikan Al Quran (TPA), maupun Pendidikan Lanjut Usia. Pemberantasan Buta Aksara (PBA) serta program paket A (setara SD), paket B (setara B) adalah merupakan pendidikan dasar.
Pendidikan lanjutan meliputi program paket C(setara SLA), kursus, pendidikan vokasi, latihan keterampilan lain baik dilaksanakan secara terogranisasi maupun tidak terorganisasi.
Pendidikan Non Formal mengenal pula Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai pangkalan program yang dapat berada di dalam satu kawasan setingkat atau lebih kecil dari kelurahan/desa. PKBM dalam istilah yang berlaku umum merupakan padanan dari Community Learning Center (CLC)yang menjadi bagian komponen dari Community Center.
Pendidikan informal
Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar secara mandiri.
Jenis pendidikan
Jenis pendidikan adalah kelompok yang didasarkan pada kekhususan tujuan pendidikan suatu satuan pendidikan.
Pendidikan umum
Pendidikan umum merupakan pendidikan dasar dan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan yang diperlukan oleh peserta didik untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Bentuknya: Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pendidikan kejuruan
Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu. Bentuk satuan pendidikannya adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).jenis ini termasuk ke dalam pendidikan formal.
Pendidikan akademik
Pendidikan akademik merupakan pendidikan tinggi program sarjana dan pascasarjana yang diarahkan terutama pada penguasaan disiplin ilmu pengetahuan tertentu.
Pendidikan profesi
Pendidikan profesi merupakan pendidikan tinggi setelah program sarjana yang mempersiapkan peserta didik untuk memasuki suatu profesi atau menjadi seorang profesional.
Salah satu yang dikembangkan dalam pendidikan tinggi dalam keprofesian adalah yang disebut program diploma, mulai dari D1 sampai dengan D4 dengan berbagai konsentrasi bidang ilmu keahlian. Konsentrasi pendidikan profesi dimana para mahasiswa lebih diarahkan kepada minat menguasai keahlian tertentu. Dalam bidang keahlian dan keprofesian khususnya Desain Komunikasi Visual terdapat jurusan seperti Desain Grafis untuk D4 dan Desain Multimedia untuk D3 dan Desain Periklanan (D3). Dalam proses belajar mengajar dalam pendidikan keprofesian akan berbeda dengan jalur kesarjanaan (S1) pada setiap bidang studi tersebut.
Pendidikan vokasi
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk memiliki pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal dalam jenjang diploma 4 setara dengan program sarjana (strata 1).
Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang mempersiapkan peserta didik untuk dapat menjalankan peranan yang menuntut penguasaan pengetahuan dan pengalaman terhadap ajaran agama dan /atau menjadi ahli ilmu agama.
Pendidikan khusus
Pendidikan khusus merupakan penyelenggaraan pendidikan untuk peserta didik yang berkelainan atau peserta didik yang memiliki kecerdasan luar biasa yang diselenggarakan secara inklusif (bergabung dengan sekolah biasa) atau berupa satuan pendidikan khusus pada tingkat pendidikan dasar dan menengah (dalam bentuk Sekolah Luar Biasa/SLB).
Filosofi pendidikan
Pendidikan biasanya berawal pada saat seorang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup.
Pendidikan bisa saja berawal dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia akan bisa (mengajar) bayi mereka sebelum kelahiran.
Banyak orang yang lain, pengalaman kehidupan sehari-hari lebih berarti daripada pendidikan formal. Seperti kata Mark Twain, "Saya tidak pernah membiarkan sekolah mengganggu pendidikan saya."
Anggota keluarga mempunyai peran pengajaran yang amat mendalam -- sering kali lebih mendalam dari yang disadari mereka -- walaupun pengajaran anggota keluarga berjalan secara tidak resmi.
Kualitas pendidikan
Ada dua faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan, khususnya di Indonesia, yaitu:
Faktor internal, meliputi jajaran dunia pendidikan baik itu Departemen Pendidikan Nasional, Dinas Pendidikan daerah, dan juga sekolah yang berada di garis depan. Dalam hal ini,interfensi dari pihak-pihak yang terkait sangatlah dibutuhkan agar pendidikan senantiasa selalu terjaga dengan baik.
Faktor eksternal, adalah masyarakat pada umumnya yang merupakan ikon pendidikan dan merupakan tujuan dari adanya pendidikan yaitu sebagai objek dari pendidikan.
Tingkat Pendidikan
Kelas
Usia
Taman Kanak-kanak
Kelompok Bermain
4
Kelompok A
5
Kelompok B
6
Sekolah Dasar
Kelas 1
7
Kelas 2
8
Kelas 3
9
Kelas 4
10
Kelas 5
11
Kelas 6
12
Sekolah Menengah
Pertama
Kelas 7
13
Kelas 8
14
Kelas 9
15
Atas
Kelas 10
16
Kelas 11
17
Kelas 12
18
Akademi/Institut/Politeknik/Sekolah Tinggi/Universitas
4 tahun(Sarjana)
berbagai usia
2 tahun(Magister)
berbagai usia
1 tahun(Doktor)
berbagai usia
sistem pendidikan Indonesia
Berangkat dari jaman Presiden Soekarno, kemudian Soeharto hingga saat ini. Sudah beberapa kali system pendidikan Nasional Bangsa ini
berubah-ubah. Namun mengapa tidak pernah selesai. Artinya satu system akan berhasil apabila dia dituntaskan. Namun apa yang terjadi setiap kali perubahan Presiden dan Menteri maka berubah pula kebijakan tentang system pendidikan nasional ini. Padahal system pendidikan Nasional bukanlah milik Presiden, Menteri ataupun Partai Politik. Lalu sebenarnya apa yang menjadi tujuan dasar sebuah pendidikan ? Pernahkah anda berfikir untuk menyekolahkan anak anda semata-mata hanya untuk mendapat nilai 9 di Raport? Kemudian diakhir sekolah dia menjadi pengangguran? Atau tidak ada bedanya mendapat angka 5 di raport namun akhirnya menjadi seorang yang sukses dan terkenal? Disini perlu diperhatikan tujuan kita untuk sekolah. Sekolah sebagai saran dan tempat mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan membuat kita mengenal, tahu, dan bisa melakukan hal-hal yang baru dengan cara yang cerdas dan efisien. Tidak sekedar membina dan mendidik para siswanya untuk menghadapi Ujian Nasional. Ujian yang akan mempertaruhkan 3 tahun pembelajaran dan jerih payah siswa. Kita menginginkan pemerintah lebih serius dan cerdas dalam memilih jenis Sistem Pendidikan. Jangan hanya main comot dari Negara luar yang sudah berhasil system pendidikannya. Hal ini akan berhasil apabila semua system dan prasarana yang ada sudah seperti Negara dimana system tersebut diadopsi. Jangan memaksakan suatu system sementara sarana dan prasarana belum diperbaharui. Masih banyak gedung sekolah dasar bahkan SLTP yang masih tidak layak huni. Masih banyak para pengajar kita yang sore harinya menjadi pemulung, dan malam harinya menjadi tukang ojek untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka. Kalau hal ini masih terjadi bagaimana seorang Guru bisa berkonsentrasi pada apa yang akan disampaikan/diajarkan esok harinya sementara malamnya dia tidak sempat melakukan persiapan gara-gara harus ngojek. System pendidikan nasional kita sekarang ini masih mengedepankan pada pencapaian berbasis nilai bukan pada keterampilan dan competency. Sehingga kita tidak perlu bertanya dan bingung mengapa banyak sarjana yang nganggur, peserta olimpiade fisika yang tidak lulus Ujian Nasional dan banyak lagi hal-hal yang menggelikan dari sistem pendidikan ini.
berubah-ubah. Namun mengapa tidak pernah selesai. Artinya satu system akan berhasil apabila dia dituntaskan. Namun apa yang terjadi setiap kali perubahan Presiden dan Menteri maka berubah pula kebijakan tentang system pendidikan nasional ini. Padahal system pendidikan Nasional bukanlah milik Presiden, Menteri ataupun Partai Politik. Lalu sebenarnya apa yang menjadi tujuan dasar sebuah pendidikan ? Pernahkah anda berfikir untuk menyekolahkan anak anda semata-mata hanya untuk mendapat nilai 9 di Raport? Kemudian diakhir sekolah dia menjadi pengangguran? Atau tidak ada bedanya mendapat angka 5 di raport namun akhirnya menjadi seorang yang sukses dan terkenal? Disini perlu diperhatikan tujuan kita untuk sekolah. Sekolah sebagai saran dan tempat mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang akan membuat kita mengenal, tahu, dan bisa melakukan hal-hal yang baru dengan cara yang cerdas dan efisien. Tidak sekedar membina dan mendidik para siswanya untuk menghadapi Ujian Nasional. Ujian yang akan mempertaruhkan 3 tahun pembelajaran dan jerih payah siswa. Kita menginginkan pemerintah lebih serius dan cerdas dalam memilih jenis Sistem Pendidikan. Jangan hanya main comot dari Negara luar yang sudah berhasil system pendidikannya. Hal ini akan berhasil apabila semua system dan prasarana yang ada sudah seperti Negara dimana system tersebut diadopsi. Jangan memaksakan suatu system sementara sarana dan prasarana belum diperbaharui. Masih banyak gedung sekolah dasar bahkan SLTP yang masih tidak layak huni. Masih banyak para pengajar kita yang sore harinya menjadi pemulung, dan malam harinya menjadi tukang ojek untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga mereka. Kalau hal ini masih terjadi bagaimana seorang Guru bisa berkonsentrasi pada apa yang akan disampaikan/diajarkan esok harinya sementara malamnya dia tidak sempat melakukan persiapan gara-gara harus ngojek. System pendidikan nasional kita sekarang ini masih mengedepankan pada pencapaian berbasis nilai bukan pada keterampilan dan competency. Sehingga kita tidak perlu bertanya dan bingung mengapa banyak sarjana yang nganggur, peserta olimpiade fisika yang tidak lulus Ujian Nasional dan banyak lagi hal-hal yang menggelikan dari sistem pendidikan ini.
Langganan:
Postingan (Atom)